15 Makanan Tradisional Khas Bali yang Wajib Dicicipi

15 Makanan Tradisional Khas Bali yang Wajib Dicicipi  – Selain keindahan alam, budaya, dan berbagai destinasi wisata Bali yang menakjubkan, tentu saja makanan tradisional Bali juga menjadi salah satu daya tarik pariwisatanya.

Tak ada kata terlambat bila hingga saat ini Anda belum pernah mencicipi makanan tradisional khas Bali langsung di tempatnya. Mari kenali dulu keistimewaan Bali serta ciri khas makanan dan aneka jenisnya agar wawasan kuliner Anda makin bertambah.

Keistimewaan yang Membuat Bali Populer Sebagai Destinasi Wisata

Tak dapat dimungkiri bahwa mayoritas warga negara asing lebih mengenal Bali daripada Indonesia. Pulau yang mendapat julukan The Island of Gods ini memang istimewa karena beberapa hal sebagai berikut:

  • Bali sudah dipromosikan oleh pemerintah Hindia Belanda sejak era keemasan pariwisata pada periode 1920 hingga 1930-an. Hal ini tentu membuat Bali cenderung lebih terkenal dibandingkan berbagai destinasi wisata yang tergolong baru di tanah air.
  • Iklim tropis membuat Bali dan tentunya seluruh wilayah Indonesia mendapatkan sinar matahari dengan intensitas tinggi sepanjang tahun sehingga sangat disukai wisatawan asing, khususnya yang berasal dari negara subtropis.
  • Keragaman budaya dan agama berhasil menjadi suatu kesatuan di Bali sehingga menciptakan toleransi yang membuat siapa pun merasa nyaman.
  • Pilihan destinasi wisatanya sangat lengkap, mulai dari wisata alam (gunung dan pantai), wisata religi Hindu (pura), dan wisata sejarah (Istana Tampaksiring, Tirta Rangga, dan lainnya).
  • Keberadaan seni lintas budaya berupa peninggalan agama Buddha dan Hindu membuat budaya Bali semakin istimewa di mata masyarakat dunia.
  • Berbagai fasilitas pendukung pariwisata seperti penginapan, sentra kuliner, dan pusat oleh-oleh di Bali tersedia secara lengkap sehingga mempermudah aktivitas wisatawan.
  • Penduduk lokal memiliki karakter yang ramah dan mudah berbaur dengan wisatawan, termasuk wisatawan asing.
  • Cita rasa makanan tradisional dari Bali punya ciri khas yang kuat sehingga sangat menarik untuk dicicipi.

Ciri Khas Makanan Tradisional Bali yang Membuatnya Istimewa

Keunikan makanan tradisional khas Bali terletak pada beberapa karakter berikut ini:

  • Rasa bumbu sangat kuat serta aromanya harum. Salah satu contoh bumbu dasar masakan Bali yang paling sering digunakan adalah base genep. Bumbu tersebut terdiri dari 17 macam rempah. Unsur utamanya adalah jahe, lengkuas, kunyit, dan kencur. Unsur lautnya adalah garam dan terasi. Selain itu, ada pula unsur pelengkap lainnya, yaitu bawang merah, bawang putih, cabai, ketumbar, merica, pala, kemiri, jinten, kapulaga, jeruk, dan kelapa.
  • Proses pembuatannya membutuhkan waktu sangat lama supaya bumbu meresap sempurna ke dalam bahan makanan.
  • Cita rasa mayoritas makanan Bali cenderung pedas meskipun warna bumbunya kuning, tidak merah seperti makanan khas Lombok atau Padang.
  • Penggunaan minyak kelapa khas Bali yang disebut lengit tandusan. Minyak ini menyerupai Virgin Coconut Oil (VCO) yang diolah secara tradisional. Aroma legit tandusan yang khas menjadikan rasa makanan Bali makin unik.

Beragam Makanan Tradisional Khas Bali yang Patut Dicicipi

Berlibur di Pulau Dewata tentu tidak lengkap bila belum mencicipi aneka makanan khasnya, yaitu:

1. Ayam dan Bebek Betutu

Makanan Bali yang sangat populer ini terasa nikmat karena bumbu base genep yang jadi bahan dasarnya sudah meresap hingga ke bagian daging terdalam. Olahan ayam dan bebek ini dibalur bumbu lalu dibungkus dengan daun pisang. Sebelum dipanggang dalam lubang di tanah selama semalaman, ayam dan bebek betutu biasanya dikukus selama 1 jam supaya menghasilkan kaldu alami yang membuatnya makin gurih.

2. Sate Lilit

Dahulu, sate lilit dibuat dari fillet ikan. Namun, kini kreasi sate lilit menggunakan jenis daging yang lebih beragam, seperti ayam, sapi, dan babi. Adonan daging yang sudah dihaluskan lalu dicampur dengan bumbu dan dililitkan ke batang sereh. Rasa sate ini didominasi rempah-rempah yang kuat sehingga tidak butuh pelengkap berupa bumbu kacang atau kecap.

3. Serombotan

Jika dilihat sekilas, serombotan memang mirip urap tetapi bahan dasarnya lebih beragam. Isian serombotan terdiri dari taoge, kacang panjang, bayam, kangkung, buncis, dan terong bulat yang dipotong pendek dan direbus (kecuali terong). Sayuran tersebut kemudian dicampur tiga jenis bumbu, yaitu sambal nyuh (kelapa parut tua yang dibakar lalu dicampur cabai, bawang putih, garam, terasi, dan gula Bali), bumbu kacang (terdiri dari kacang tanah, bawang putih, cabai, garam, dan terasi yang ditumbuk halus), dan unyah sere limo (campuran cabai, garam, terasi, dan air perasan jeruk purut).

4. Lawar

Penampilan lawar memang agak mirip dengan serombotan yang sudah diaduk. Perbedaannya terletak pada komposisi bahan. Lawar memadukan kelapa parut mentah dengan bumbu yang sudah ditumis hingga harum dan matang. Kemudian, kelapa parut dan bumbu akan diaduk dengan sayuran dan potongan daging ayam atau babi. Dahulu, lawar terbuat dari campuran darah hewan yang dimasak setengah matang agar lebih lezat. Sekarang, lawar yang menggunakan darah hewan sudah jarang dibuat karena tergolong kuliner ekstrem yang hanya disukai segelintir orang.

5. Nasi Campur Bali

Orang-orang yang menyukai kepraktisan tentu menggemari sajian makanan tradisional dari Bali ini. Seporsi nasi campur Bali terdiri dari dari putih, suwiran ayam yang dimasak dengan bumbu base genep, sate lilit, sayuran urap, dan lawar ayam. Tak lupa pula ada sambal matah dan sambal embe sebagai pelengkap yang membuat nasi campur bali makin nikmat.

6. Nasi Jinggo

Hidangan ini bisa disebut sebagai nasi kucing versi Bali. Isiannya berupa nasi putih, ayam suwir, mi goreng, kering tempe, dan sambal sero (campuran cabai merah, cabai rawit, garam, gula pasir, terasi, dan minyak goreng). Porsinya yang sedikit membuat nasi jinggo dijual dengan harga terjangkau.

7. Laklak

Pecinta makanan manis wajib mencicipi laklak ketika berlibur di Bali. Hidangan penutup ini menyerupai serabi khas Bandung. Proses memasaknya dilakukan di kendi tradisional yang ditutup rapat supaya adonan kue mengembang sempurna. Laklak yang sudah matang memiliki tekstur permukaan renyah dan bagian dalam lembut. Penyajiannya dilengkapi kelapa parut dan sirup gula merah agar rasanya makin istimewa.

8. Rujak Buleleng

Hampir seluruh daerah di Indonesia mempunyai hidangan khas berupa rujak dengan keunikan tersendiri, tak terkecuali Bali yang punya rujak buleleng. Bahan utama rujak buleleng adalah potongan buah kedondong, mangga, ubi merah, pepaya, nanas, bengkoang, dan timun. Bumbunya berasal dari campuran gula aren asli Buleleng, cuka, cabai rawit, terasi, garam, dan gula batu. Tekstur bumbunya lebih cair daripada jenis rujak lain sehingga nikmat diseruput sampai habis.

9. Bebek Bengil

Kata bengil dalam bahasa Bali berarti “kotor”. Nama unik ini bermula dari sebuah restoran di Bali yang dibangun pada tahun 1990-an. Pada hari pertama pembukaannya, datanglah beberapa ekor bebek yang masuk ke restoran dengan kaki kotor. Hal unik tersebut menginspirasi sang pemilik restoran menggunakan nama bebek bengil karena menganggap bebek-bebek tersebut sebagai tamu pertamanya. Olahan makanan khas Bali ini terbuat dari bebek kampung yang dibelah dua dan dibersihkan lalu direbus bersama rempah-rempah selama 3 jam. Selanjutnya, bebek yang telah direbus kemudian digoreng kering sampai teksturnya jadi sangat renyah.

10. Bubur Mengguh 

Kalau Anda menyukai bubur ayam, jangan sampai Anda melewatkan kesempatan mencicipi bubur ayam khas Bali yang bernama bubur mengguh. Rasanya lebih gurih karena terbuat dari campuran beras dan santan. Bubur mengguh yang sudah matang disajikan dengan ayam suwir yang sudah dibumbui, kuah kaldu ayam, dan urap sayur yang terpisah. Kombinasi rasa pedas dan manis pada hidangan ini tentu membuat Anda jadi ketagihan.

11. Nasi Tepeng

Masih ada satu lagi olahan nasi khas Bali selain nasi campur Bali dan nasi jinggo, yaitu nasi tepeng. Jika dibandingkan dengan dua nasi khas Bali lainnya, tekstur nasi tepeng jauh lebih lembek menyerupai nasi tim. Rasa nasinya sangat gurih karena terbuat dari beras yang dimasak dengan santan, garam, kunyit, dan daun salam. Nasi yang sudah matang lalu disajikan dengan lauk berupa ayam goreng, nangka muda, kacang panjang, kacang merah, terong, daun kelor, dan telur di atas daun pisang.

12. Babi Guling

Kehadiran babi guling juga turut mewarnai kekayaan kuliner Bali yang melegenda. Faktanya, hidangan ini sudah dinobatkan menjadi warisan budaya Bali oleh UNESCO. Bahan dasar berupa babi hidup disembelih lalu dibersihkan kotoran dan jeroannya dengan membuat lubang pada perut. Selanjutnya, perut babi akan diisi aneka rempah yang telah dihaluskan lalu ditusukkan ke alat pemanggang hingga tembus dari mulut hingga bokong. Babi tersebut kemudian dipanggang selama beberapa jam sampai tekstur luarnya jadi renyah dan bagian dalamnya matang sempurna.

13. Sate Kakul

Hidangan asal Ubud ini terbuat dari bahan dasar siput karena dahulu hewan tersebut sangat mudah ditemukan di sekitar sawah. Siput sawah yang sudah dibersihkan lalu ditusuk dengan bilah-bilah tusuk sate. Selanjutnya, sate dibakar sambil diolesi bumbu yang serupa dengan olahan ikar bakar. Sate kakul yang sudah matang sempurna bisa disajikan selagi hangat sebagai pelengkap nasi.

14. Tipat Cantok

Makanan tradisional Bali bernama tipat cantok memang terlihat mirip dengan gado-gado ala Jakarta. Bahan utamanya terdiri dari ketupat, taoge, kacang panjang, timun, dan tahu. Campuran bumbu kacang pada hidangan ini sama seperti bumbu gado-gado biasa. Namun, hidangan ini spesial karena menggunakan bahan tambahan berupa kencur dan perasan air jeruk limau. Kombinasi bahan-bahan tersebut membuat tipat cantok terasa nikmat sekaligus mengenyangkan.

15. Tum Ayam

Ayam termasuk salah satu bahan utama yang sering digunakan dalam berbagai makanan tradisional dari Bali. Salah satu olahan ayam khas Bali yang menarik untuk dicoba adalah tum ayam. Isiannya terdiri dari ayam yang sudah dipotong-potong lalu dicampur dengan adonan santan (yang ditambah jahe, serai, daun salam) dan bumbu halus (bawang merah, bawang putih, cabai, kemiri, kencur, merica, garam, dan terasi). Campuran ayam tersebut kemudian dimasukkan ke daun pisang lalu dikukus hingga matang. Hidangan praktis ini sangat sedap bila dijadikan pelengkap nasi hangat.

Apakah Anda sudah mencoba semua makanan tradisional Bali tersebut?

Jika belum dan makin penasaran, maka sebaiknya Anda segera mewujudkan liburan ke Pulau Dewata dalam waktu dekat ini. Luangkan waktu untuk menikmati kekayaan kuliner Bali yang selalu menggugah selera.

Scroll to Top
toto togel situs toto toto slot agen toto toto slot 4d situs toto slot