8 Makanan Khas Sumatera Utara, Apa Saja yang Tersedia?

0522072021-kkk-23b6af49905d7e3d94cbab3cfcef3439.jpg

8 Makanan Khas Sumatera Utara, Apa Saja yang Tersedia – Saat seseorang pergi liburan ke suatu negara atau bahkan kota, kegiatan yang tidak boleh ketinggalan ialah kulineran. Selain karena kebutuhan makan tidak boleh dilewatkan agar stamina tetap terjaga, mencicipi makanan khas suatu daerah langsung dari tempat asalnya merupakan kesempatan berharga.

Seandainya Kawan berpikir untuk berlibur ke Sumatra Utara, daerah mana yang akan Kawan kunjungi? Dan makanan apa saja yang Kawan ketahui berasal dari sana? Bika Ambon yang ternyata dari Medan? Atau Mie Gomak makanannya orang Batak?

Berikut 8 makanan khas Sumatra Utara yang mungkin sebelumnya tidak pernah terdengar di telinga Kawan!

Soto Medan ( Makanan Khas Sumatera Utara )

Makanan yang satu ini mudah ditebak, sebab dari namanya saja sudah langsung melibatkan daerah asalnya, yaitu Medan. Memang, Medan bukanlah satu-satunya daerah pemilik soto. Akan tetapi sudah pasti ada pembedanya. Ciri khas Soto Medan terletak pada kuah kuningnya yang kental, hasil paduan dari santan kental dan campuran bumbu rempah tanpa melupakan kunyit.

Naniura

Naniura merupakan makanan khas suku Batak, khususnya di wilayah pesisir Danau Toba. Menggunakan bahan dasar ikan (biasanya ikan mas, mujahir, atau gabus) yang diolah mentah menggunakan rempah-rempah khas Batak. Sajiannya yang mentah membuat Naniura mendapat julukan “Sashimi-nya Orang Batak”.

Pale Badar

Pale adalah sebutan lain untuk hidangan pepes, bagi orang Sibolga. Sibolga mendapat julukan “Kota Ikan”, jadi tidak heran lagi bila makanan khas daerah sana berbahan dasar ikan. Badar sendiri dalam bahasa Sibolga berarti teri. Jadi, bisa disimpulkan bahwa Pale Badar adalah Pepes Teri.

Ginaru Pote

Daerah yang menciptakan Ginaru Pote adalah Pakpak Barat. Bahan spesial untuk membuat makanan tradisional yang satu ini adalah mening. Tahu patahan beras—seperti hancur—yang terdapat saat menampi beras? Itulah yang disebut mening.

Bahan pokok tambahannya ialah singkong dan pote (petai). Ginaru Pote sendiri bisa dibilang sebagai bubur khas Pakpak, lalu alasan mengapa memilih sebagai pelengkap karena Pakpak merupakan daerah penghasil tumbuhan tersebut.

Ombus-Ombus

Ombus-ombus adalah makanan yang tidak boleh Kawan lewatkan bila berkunjung ke Tapanuli Utara dan jangan lupa pula menjadikannya oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Karena perpaduan dari tepung beras, kelapa, dan gula merah sangat legit saat dimakan dalam keadaan panas.

Hambae Nititi

Nah, bagi Kawan pecinta abon wajib sekali mencoba Hambe Nititi khas Nias. Namun, abon kali ini tidak berbahan dasar daging sapi, ayam atau bahkan ikan, melainkan kepiting. Tambahan lainnya adalah kelapa muda parut dan tentu saja bumbu-bumbu. Dimakan langsung bisa, tapi bila dicampur dengan nasi nikmatnya luar biasa.

Silio Guro

Kembali lagi ke Nias, Silio Guro juga masuk kategori hidangan pepes, tapi bedanya berbahan dasar udang. Yah, seperti pepes pada umumnya, udang yang dimasukkan dalam gulungan daun pisang dibarengi dengan kelapa yang sudah dibumbui. Hanya saja, udangnya harus digiling terlebih dahulu. Setelah itu dibakar. Dimakan pakai nasi saat panas, kemudian makannya di tepi pantai di Nias. Duh, pengen deh.

Toge Panyabungan

Siapa yang dengar namanya langsung kepikiran Taoge? Bukan, ya. Toge Panyabungan adalah minuman asal Mandailing Natal. Tidak ada Taoge di dalamnya, melainkan cendol, ketan merah, ketan putih, tape, candil, dan lupis yang disiram santan serta gula merah cair. Kalau di daerah aslinya, biasa disajikan dalam keadaan hangat, tapi bisa juga ditambahkan es batu.

Scroll to Top