Mengenal Lakso, Mie Santan Khas Palembang

Mengenal Lakso, Mie Santan Khas Palembang – Lakso merupakan salah satu kuliner khas Palembang, Sumatera Selatan, yang terkenal dengan rasa gurih dan aroma santannya yang khas. Berbeda dengan mie pada umumnya, Lakso terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan sedikit tepung tapioka, kemudian dibentuk seperti mie tebal atau lontong kecil. Kuahnya kental dan berbumbu santan kuning yang kaya rempah, menjadikannya hidangan yang sangat populer, terutama saat sarapan atau santap siang. Artikel ini akan membahas sejarah, cara penyajian, bahan-bahan, dan tips menikmati Lakso untuk memberikan pemahaman lengkap tentang kuliner tradisional Palembang ini.


Sejarah dan Asal Usul Lakso

Lakso merupakan makanan tradisional yang telah ada sejak ratusan tahun lalu di Palembang. Hidangan ini awalnya merupakan sajian sederhana yang dibuat dari beras lokal dan santan kelapa. Konon, Lakso pertama kali diperkenalkan oleh masyarakat Palembang untuk memenuhi kebutuhan makanan yang mudah disajikan namun tetap bergizi.

Seiring waktu, Lakso berkembang menjadi hidangan yang identik dengan kekayaan kuliner Palembang. Kuah santannya yang kental, bercampur dengan bumbu seperti kunyit, jahe, dan daun jeruk, memberikan cita rasa yang unik. Lakso juga sering disajikan pada acara-acara adat, perayaan hari besar, atau sebagai hidangan khas untuk tamu istimewa.

Di Palembang, Lakso biasanya dikonsumsi sebagai sarapan bersama kerupuk ikan atau pempek. Hidangan ini mencerminkan filosofi kuliner lokal: sederhana, lezat, dan kaya rasa.


Bahan-Bahan dan Cara Penyajian

1. Bahan Utama Lakso

Bahan dasar Lakso sangat sederhana namun memberikan tekstur khas yang kenyal dan lembut:

  • Tepung beras: Memberikan tekstur mie yang kenyal.

  • Tepung tapioka: Menambahkan kekenyalan dan sedikit elastis pada mie.

  • Santan kelapa: Memberikan rasa gurih dan aroma khas.

  • Telur ayam (opsional): Kadang ditambahkan untuk memperkaya rasa dan warna.

2. Bahan Kuah Lakso

Kuah Lakso memiliki cita rasa yang khas, gurih, dan sedikit pedas. Beberapa bahan yang digunakan antara lain:

  • Santan kental: Basis utama kuah yang creamy.

  • Bumbu kuning: Kunyit, jahe, dan bawang putih dihaluskan untuk memberi aroma dan warna.

  • Daun jeruk dan daun salam: Memberikan aroma segar.

  • Ikan teri atau udang kering: Kadang ditambahkan untuk rasa gurih tambahan.

  • Garam dan gula: Penyeimbang rasa.

3. Proses Memasak Lakso

Proses memasak Lakso cukup sederhana, namun membutuhkan ketelitian agar hasilnya nikmat:

  1. Membuat mie: Tepung beras dan tapioka dicampur air, kemudian direbus hingga matang dan kenyal.

  2. Membuat kuah: Bumbu kuning ditumis sebentar, lalu dicampur santan dan direbus hingga matang. Tambahkan daun jeruk dan garam.

  3. Penyajian: Lakso direbus, kemudian disiram dengan kuah santan panas. Biasanya ditambahkan irisan telur rebus, bawang goreng, dan kerupuk ikan sebagai pelengkap.


Tips Menikmati Lakso

Bagi pemula yang ingin mencoba Lakso, berikut beberapa tips agar pengalaman kuliner lebih maksimal:

  1. Pilih Lakso Segar: Selalu pilih Lakso yang baru dibuat agar teksturnya kenyal dan kuahnya gurih.

  2. Perhatikan Kuah: Kuah Lakso yang kental dan harum adalah ciri hidangan yang lezat. Jangan takut mencoba versi pedas jika suka.

  3. Tambahkan Pelengkap: Kerupuk ikan atau emping bisa menambah rasa gurih dan tekstur renyah.

  4. Sajikan Panas: Lakso paling nikmat disajikan panas, karena aroma rempah dan santan lebih terasa.

  5. Cicipi dengan Hati-hati: Beberapa penjual menggunakan santan kental dengan bumbu kuat; cicipi sedikit dulu sebelum menuangkan seluruh porsi.

Lakso juga bisa dijadikan menu sarapan sehat karena bahan dasarnya sederhana, tidak menggunakan minyak berlebihan, dan kaya karbohidrat serta protein dari santan dan pelengkapnya.


Lakso dan Budaya Palembang

Lakso tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari budaya Palembang. Hidangan ini sering muncul dalam berbagai acara adat dan ritual masyarakat setempat. Beberapa festival kuliner di Palembang menampilkan Lakso sebagai salah satu ikon kuliner tradisional.

Selain itu, Lakso sering dijadikan oleh-oleh khas bagi wisatawan yang datang ke Palembang. Penjual Lakso biasanya membuka warung sejak pagi hari, dan banyak orang lokal yang membelinya untuk sarapan atau santap siang. Hal ini menunjukkan bahwa Lakso tetap relevan dan dicintai meski kuliner modern semakin banyak berkembang.


Variasi Lakso

Meskipun Lakso tradisional menggunakan bumbu kuning dan santan, beberapa variasi modern mulai muncul, antara lain:

  • Lakso Pedas: Tambahan cabai merah atau sambal untuk rasa lebih pedas.

  • Lakso Seafood: Menambahkan udang atau cumi untuk variasi rasa.

  • Lakso Vegetarian: Tanpa ikan atau daging, menggunakan jamur dan sayuran.

Variasi ini menunjukkan fleksibilitas Lakso sebagai hidangan yang bisa disesuaikan dengan selera modern, namun tetap mempertahankan rasa khas Palembang.


Kesimpulan

Lakso adalah ikon kuliner Palembang yang kaya akan rasa dan sejarah. Hidangan ini sederhana namun menawarkan cita rasa gurih dari santan dan rempah, dengan tekstur mie yang kenyal dan lembut. Lakso tidak hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari tradisi dan budaya masyarakat Palembang.

Bagi pemula, memahami bahan, cara memasak, dan tips menikmati Lakso akan membantu pengalaman kuliner lebih menyenangkan. Lakso juga bisa menjadi salah satu alasan untuk menjelajahi Palembang dan merasakan kekayaan kuliner Sumatera Selatan.

Dengan tetap mempertahankan resep tradisional sambil menyesuaikan dengan selera modern, Lakso akan terus menjadi favorit bagi warga lokal maupun wisatawan yang ingin mencicipi kuliner autentik Indonesia.

Scroll to Top